Franziska
Fennert, M.A.
Franziska
Fennert adalah seorang seniman interdisipliner dan praktisi budaya asal Jerman
yang lahir di bekas negara sosialis Jerman Timur dan telah tinggal di Indonesia
sejak tahun 2013. Melalui karyanya, ia mencoba memahami perilaku manusia,
konstruksi ekonomi, dan struktur sosial dalam konteks global. Tinggalnya
di Indonesia memungkinkannya untuk merefleksikan sistem nilai yang berorientasi
ekologis dan mencari akar spiritual. Ia melihat lingkungan yang teremansipasi
sebagai bagian penting dari sistem sosial yang progresif. Sejak tahun 2019, ia
telah terlibat dalam Indonesian Upcycle Forum dan inisiatif masyarakat sipil
lainnya yang berorientasi ekologis, meneliti ekonomi sirkular dan spiritualitas
masyarakat adat sebagai alternatif dari narasi dominan ekonomi linier.
Pada tahun
2020, Franziska memprakarsai pembangunan pusat seni dan ekonomi kreatif
berbentuk mirip kuil yang terbuat dari sampah plastik yang dilebur menjadi
bebatuan di sebelah TPA Piyungan, Yogyakarta, yang kemudian secara kolektif
dikembangkan menjadi Monumen Antroposen. Tujuannya adalah untuk mengubah
masyarakat global dalam arti ekonomi sirkular yang berorientasi sosial dan
ekologis yang secara bersamaan menghormati leluhur masing-masing negara/tempat.
Franziska mengelola kompleks ini sebagai kurator. Fokus utamanya adalah pada
penciptaan rancangan dunia yang kosmosentris - berdasarkan prinsip
gotong-royong khas Indonesia, serta bentuk kolektif Jerman yang bersejarah,
yaitu Allmende.
Ahmad Sidik
Bekerja
sebagai Direktur Bumkal LINUWIH (Badan Usaha Milik Desa) untuk pengembangan
keuangan desa dan pengembangan potensi sumber daya manusia. Tujuan saya dalam
menjalankan proyek ini tentu saja untuk mempercepat pemanfaatan sumber daya
yang ada di desa Bawuran dan mendorong kemandirian ekonomi warga Bawuran. Sidik
adalah pemimpin pengembangan model bisnis di kompleks Monumen Antroposen.
Made Supardiono S.Sn.
Visi Lurah Kalurahan Bawuran untuk periode 2021 - 2026
adalah Terwujudnya Kalurahan Bawuran yang Transparan, Kreatif, Cerdas
sehingga tercipta masyarakat yang Agamis, Mandiri, Damai dan Sejahtera.
Visi tersebut mengandung pengertian bahwa pemerintah Kalurahan Bawuran
berkeinginan Mewujudkan desa Bawuran yang berdaya kreatif, cerdas dan terbuka
dalam pembangunan yang berkesinambungan berlandaskan potensi, sosial dan
budaya. Supardiono menghubungkan kompleks Monumen Antroposen dengan berbagai
lapisan politik lokal, regional, dan nasional.
Siti Zainatul Umaroh M.A.
Siti Zainatul Umaroh adalah penerima Beasiswa Unggulan
Masyarakat Berprestasi 2016 dan memperoleh Hibah Tesis dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2018. Ia meraih gelar S2 Ilmu Sejarah dari
Universitas Gadjah Mada pada tahun 2019. Tema utama penelitiannya adalah
kekuatan rakyat biasa yang terus berkembang, terlepas dari spektrum politik apa
pun dalam perang dingin, dengan perhatian khusus pada persinggungan antara
politik pendidikan dan budaya di Asia Tenggara. Siti pernah bekerja di lembaga
cendekiawan CSIS (Center for Strategic and International Studies) dan saat ini
sedang melaksanakan proyek untuk Komisi Pemberantasan Korupsi Republik
Indonesia.
F.M. Erny Soekotjo
Polymer Technology
Research Center, Researcher at
Research Center for Sustainable Production
Systems and Life Cycle
Assessment.
Erny is leading the scientific section of Monumen Antroposen and decides
prospective as well as inspirative fields of research.
Dr. Arief Ameir Rahman Setiawan
Researcher at
Research Center for Sustainable Production
Systems and Life Cycle
Assessment
Onny Ujianto
Polymer Technology
Research Center - Onny
Ujianto
Nanotechnology and Materials
Research Organization
Geby Otivrianto
Researcher at
Research Center for
Sustainable Production
Systems and Life
Cycle Assessment
Friends of MoA
Dr. Flavia Mameli (Dipl.Des)
associated
postdoctoral research fellow at University of Arts Bremen, Germany
Dr.Ing.
Flavia Alice Mameli (Dipl.Des.) has a degree in industrial design from the
University of the Arts in Berlin and a doctorate from the School of
Architecture, Urban Planning and Landscape Planning at the University of
Kassel. Before committing to an academic career, Flavia worked as a product
designer with her own enterprise as well as a freelancer in the German startup
scene for several years.